Apakah yang mendasari diadakan pancasila?

Pancasila tidak Jatuh dari Langit
KabarIndonesia - Pancasila sebagai ideologi negara lahir tentu tidak datang sendiri jatuh dari langit. Sebagai sebuah ideologi ia hadir melalui proses kelahirannya dan pengetahuan akan proses kelahiran sebuah ideologi tentu menjadi hal yang sangat esensial untuk diketahui agar ideologi benar-benar berperan dalam membawa perubahan yang dicita-citakan oleh suatu negara.
Belakangan kita menyaksikan peringatan Hari lahir Pancasila 1 Juni, peringatan tersebut didasarkan pada proses yaitu pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 yang kemudian substansi pidato di depan sidang BPUPKI itu diberinya nama Pancasila. Perkembangan selanjutnya pada rapat 22 Juni 1945 tim sembilan yang diketuai Soekarno mencantumkan tujuh kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” di rancangan UUD 1945, menjelang proklamasi Bung Hatta menerima pesan masyarakat Indonesia Timur menolak bergabung jika pernyataan itu dipertahankan. Pada akhirnya rumusan sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi pilihan konsensus para pendiri negara saat itu. Pancasila pun menjadi bagian pembukaan UUD 1945 dan urutannya tidak sesuai dengan Pancasila 1 Juni 1945 sekaligus juga tidak memasukkan tujuh kata dalam piagam Jakarta. Pada 5 Juli 1959 dengan Dekrit Presiden maka disepakati kembali ke Pancasila dan UUD 1945, dimana sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa disepakati dengan piagam Jakarta menjiwai isinya. (Asvi Warman Adam, 2011).
Sejarah lahirnya Pancasila tentu penting untuk diketahui seluruh rakyat Indonesia sebagai anasir terbesar pembentuk negara. Jelas bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak jatuh dari langit melainkan buah dari proses dialektika sejarah panjang bangsa Indonesia.
Ideologi Buat Semua
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Adapun pengertian ideologi secara umum merupakan sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Lebih luas ideologi merupakan pedoman normatif yang digunakan oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi. Ideologi juga dapat berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat.